Tradisi Fa’afafine, Tradisi Unik Di Samoa
Samoa, negara kepulauan yang ada di Osenia ini merupakan salah satu negara terkecil di dunia. Negara ini terletak di samudera pasifik bagian selatan. Samoa memiliki keindahan alam yang sangat memanjakan mata, terutama keindahan pantainya. Selain itu, ternyata negara ini memiliki keunikan lain yang belum banyak orang tahu.
Dalam tradisi masyarakat Samoa, ada salah satu tradisi yang cukup unik bagi banyak orang. Tradisi Unik Di Samoa ini bernama Fa’afafine, yaitu tradisi dimana jika memiliki seorang putra bungsu akan dibesarkan menjadi seorang perempuan. Sangat unik bukan?
Tradisi ini lahir dan berkembang dalam masyarakat Samoa Tradisional. Diperkirakan 1 hingga 5% masyarakat Samoa mengidentifikasi sebagai fa’afafine. Menurut Ensiklopedia Selandia Baru, memperkirakan ada 500 fa’afafine di Samoa. Sementara menurut berita SBS, ada kurang lebih 3.000 fa’afafine yang saat ini tinggal di Samoa.
Selain karena seorang putra bungsu yang dibesarkan menjadi fa’afafine, jika sebuah keluarga memiliki lebih banyak anak laki-laki daripada anak perempuan. Maka, anak-anak laki-laki akan dipilih untuk dibesarkan sebagai fa’afafine. Alasannya untuk membantu tugas-tugas perempuan tentang rumah.
Baca Juga : Nauru, Negara Kecil di Pasifik yang Berisi Orang-Orang Gemuk
Peran Fa’afafine dalam masyarakat Samoa
Kata faʻafafine termasuk awalan kausatif faʻa yang berarti “dengan cara” dan kata fafine yang berarti “wanita”. Fa’afafine dikenal pekerja keras dan memiliki dedikasi yang besar dalam keluarganya. Biasanya dalam tradisi Samoa tautua atau layanan kepada keluarga, Fa’afafine memiliki tugas yang penting dalam melayani keluarga.
Uniknya, fa’afafine ini dikategorikan dalam jenis kelamin ganda atau ketiga. Berbeda dengan Thailand yang memiliki masyarakat dengan jenis kelamin yang tidak biasa karena alasan kehidupan sosial turun temurun. Tradisi fa’afafine di Samoa merupakan budaya yang sudah lama menjadi bagian terpenting dalam masyarakat Samoa.
Komentar
Posting Komentar